Cari Blog Ini

Sabtu, 04 Januari 2014

Key Success factor



Nim:201183062
Nama:Muhammad rishan fikran
Key success factors (KSF) merupakan implikasi dari proses me-match-kan perusahaan terhadap lingkungannya yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal perusahaan. KSF adalah area atau aspek-aspek yang merupakan potensi untuk memperoleh competitive advantage dalam suatu industri tertentu, terutama dalam hal-hal yang penting bagi kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berhasil dengan sepenuhnya memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari tantangan yang dihadapi perusahaan.

Mengidentifikasi KSF dapat dimulai dari:
  1.  Analisis konsumen dan permintaan. Siapakah konsumen perusahaan dan apakah yang mereka inginkan? Bagaimana cara konsumen tersebut memilih di antara perusahaan yang saling bersaing?
  2. Analisis persaingan dalam industri, apakah faktor struktural utama yang memicu persaingan? Apakah dimensi yang utama dari persaingan? Sampai seberapa ketat persaingan yang terjadi? Bagaimana cara perusahaan memperoleh posisi persaingan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing?
Informasi dari kedua hasil analisis tersebut kemudian diklasifikasikan dalam tiga aspek sebagai KSF perusahaan, yaitu:
  1. Leverage of Phenomena; yaitu kemampuan perusahaan untuk menterjemah-kan pemahamannya terhadap fenomena perusahaan ke dalam strategi pemasaran;
  2. Marketing Variable; berhubungan dengan efektivitas elemen bauran pemasaran
  3. Decision Making; seperangkat faktor yang mencerminkan kemampuan pengambilan keputusan dan menekankan informasi dan dukungan analitis sebagai keunggulan kompetitif.
Untuk membuat KSF memerlukan beberapa tahapan sebgai berikut :
  1. Melakukan analisis strategik thd perusahaan dgn menggunakan analisis SWOT
  2. Mengembangkan ukuran yg relevan dan dapat diandalkan dalam critical success factor yg telah diidentifikasikan dlm langkah pertama.
  3. Mengembangkan sistem informasi biaya strategik untuk mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan dan sebagai pelaporan.
Contoh-contoh Key Success Factors
  • Organizational Culture (Budaya Organisasi)
  • Alignment
  • Review dan update –peninjauan strategi scr terus menerus
  • Communicating and reporting – komunikasi yg jelas dan umpan balik yg tepat serta sistem informasi
  • Involvement of employee – keterlibatan karyawan dari atas ke bawah dalam pengembangan ukuran
  • Management understanding – pendidikan dan pelatihan, strategik awareness bagi manajer
  • Compensation – kompensasi, reward, insentif
  • Clear and balanced framework – kerangka kerja yg seimbang, balance score card
  • Management leadership and commitment
  • Agreement on strategy and success map
  • Data process and IT support
  • Target setting
  • Budget link
  • Management support system
  • Industry and business measure

Menganalisis Key Success Factor
Analisis SWOT  ( IE-Matrik)
Matrik internal-eksternal ini dikembangkan dari model general Elektrik ( GE-Model) parameter  yang digunakan meliputi parameter kekuatan Internal dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detil ( rangkuti, 2005 : 42 )
Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian. (Indriantoro dan B. Supomo,  2002: 11) Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, dimana analisis datanya dilakukan dengan cara non statistik, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan dalam kategori-kategori untuk memperoleh kesimpulan. Jadi, analisis data kualitatif yaitu setelah data diperoleh data diproses, dianalisis dan dibandingkan dengan teori-teori dan kemudian di evaluasi. Hasil evaluasi tersebut yang akan ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang muncul.
Di pihak lain, analisis data kualitatif (Seiddel, 1998) dalam bukunya Moleong (2006: 248) merupakan sebuah proses yang berjalan sebagai berikut:
  1. Mencatat yang dihasilkan dari lapangan, kemudian diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri
  2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya.
  3. Berfikir dengan jalan membuat agar kategori data tersebut mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan serta membuat temuan-temuan umum.Analisis data akan dilakukan setelah mengumpulkan data-data yang diperlukan. menganalisis menggunakan metode analisis SWOT yang meliputi analisis IFAS dan EFAS sebagai bagian dari analisis SWOT. Yang berdasarkan pada kondisi objektif lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.Maka dirasa perlu untuk menggunakan analisis SWOT untuk menganalisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal.Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses perumusan matrik IFAS (Internal Strategic factors Analysis Summary) (Rangkuti, 2006 :24)
    • Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1
    • Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
    • Hitung rating (dari kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Rating :
1 = merupakan kelemahan utama
2 = merupakan kelemahan yang kecil
3 = merupakan kekuatan yang kecil
4 = merupakan kekuatan utama
Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kekuatan perusahaan sangat besar, nilainya adalah 4. Jadi, Rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada.
    • Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untukmmasing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
    • Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunujukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor srategis internalnya. Skor nilai ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.


Entri Populer